Menu Tutup

10 Langkah Mudah Cara Menghitung Gaji Freelance dengan Akurat

cara menghitung gaji freelance

Menjadi freelancer memang menyenangkan karena fleksibilitas waktu dan kebebasan dalam memilih pekerjaan. Namun, satu hal yang sering membingungkan bagi para freelancer, terutama yang baru memulai, adalah cara menghitung gaji freelance dengan tepat. 

Dalam dunia freelance, gaji tidak selalu pasti setiap bulan seperti pekerjaan tetap. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami cara yang benar dalam menghitung gaji agar bisa mengatur keuangan dengan baik.

Di artikel ini, kita akan membahas 10 langkah mudah cara menghitung gaji freelance yang bisa kamu terapkan, baik sebagai freelancer pemula atau kamu yang sudah berpengalaman. 

Bagi kamu yang mencari pekerjaan sampingan untuk anak SMA atau kerja online untuk pelajar, langkah-langkah ini juga sangat berguna untuk membantu mengelola pendapatanmu. Yuk, simak!

10 Langkah dan Cara Menghitung Gaji Freelance

1. Tentukan Jenis Pekerjaan Freelance yang Dikerjakan

Langkah pertama dalam cara menghitung gaji freelance adalah menentukan jenis pekerjaan yang kamu lakukan. Pekerjaan freelance bisa sangat beragam, mulai dari penulisan artikel, desain grafis, hingga pengembangan aplikasi. Setiap jenis pekerjaan memiliki standar tarif yang berbeda. 

Contoh:
Misalnya, kamu seorang penulis artikel yang bekerja secara freelance. Dalam hal ini, jenis pekerjaan yang kamu lakukan adalah penulisan artikel dengan harga per kata. Kamu juga bisa memilih jenis pekerjaan lainnya seperti desainer grafis atau pengembang aplikasi, yang memiliki tarif per proyek atau per jam.

Tips:
Pilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan skill yang kamu miliki dan sesuaikan dengan pasar. Jika kamu baru memulai, jangan ragu untuk melakukan riset pasar dan melihat tarif yang berlaku di platform freelance seperti Upwork atau Fiverr.

2. Tentukan Tarif Berdasarkan Per Jam atau Per Proyek

Setelah mengetahui jenis pekerjaan yang akan kamu ambil, langkah berikutnya adalah menentukan cara penetapan tarif, apakah per jam atau per proyek. Cara menghitung gaji freelance yang paling umum adalah dengan tarif per jam, namun beberapa pekerjaan lebih baik dihitung per proyek.

Contoh:

  • Penulis Artikel: Tarif per jam bisa menjadi pilihan yang tepat jika kamu sering menulis artikel dengan panjang yang bervariasi.
  • Desainer Grafis: Jika kamu membuat desain khusus, seperti logo atau branding, tarif per proyek biasanya lebih disarankan.

Kamu seorang desainer grafis yang membuat desain logo untuk klien. Tarif kamu adalah Rp 500.000 per proyek. Jika kamu bekerja dengan tarif per jam, misalnya Rp 100.000 per jam, dan kamu memerlukan 5 jam untuk menyelesaikan desain tersebut, maka penghasilan kamu untuk proyek itu tetap sama, yaitu Rp 500.000.

Tips:
Tentukan tarif yang sesuai dengan pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki. Jangan takut untuk menyesuaikan tarif seiring dengan bertambahnya pengalaman dan portofolio yang kamu bangun. Ini juga berlaku bagi para pelajar atau mahasiswa yang ingin mencari kerja online untuk pelajar yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan waktu luang mereka.

3. Estimasikan Waktu yang Diperlukan untuk Menyelesaikan Proyek

Contoh:
Kamu menerima proyek penulisan artikel sebanyak 1.000 kata. Jika kamu tahu bahwa kamu bisa menulis 1.000 kata dalam waktu 3 jam, maka kamu bisa mengalikan tarif per jam dengan jumlah jam yang diperlukan. Jika tarif kamu adalah Rp 100.000 per jam, maka total penghasilan untuk artikel tersebut adalah Rp 300.000.

Tips:
Selalu berikan buffer waktu (waktu cadangan) untuk proyek yang lebih kompleks atau memiliki tenggat waktu yang ketat. Ini membantu menghindari stres dan memastikan kualitas pekerjaan tetap baik.

4. Hitung Total Jam Kerja dalam Sebulan

Jika kamu bekerja dengan tarif per jam, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah total jam kerja yang kamu lakukan dalam sebulan. Freelance memiliki fleksibilitas yang tinggi, tetapi tetap penting untuk menjaga konsistensi. Misalnya, jika kamu bekerja 20 jam per minggu, berarti dalam sebulan kamu bekerja sekitar 80 jam. Dengan menghitung jam kerja bulanan, kamu bisa memperkirakan total penghasilan yang akan kamu dapatkan dalam sebulan.

Contoh:
Misalnya, kamu bekerja sebagai freelancer penuh waktu dengan total 20 jam per minggu. Maka dalam sebulan kamu bekerja sekitar 80 jam. Jika tarif per jam kamu adalah Rp 100.000, maka total penghasilan kamu adalah Rp 8.000.000.

Tips:
Pastikan untuk menyeimbangkan jam kerja dengan waktu istirahat. Jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja berlebihan, karena bisa berdampak pada kualitas pekerjaan dan kesehatan. Ini juga berguna bagi kamu yang bekerja freelance sambil menjalani pekerjaan utama, seperti cara mencari uang tambahan bagi karyawan yang mungkin membutuhkan waktu lebih untuk istirahat.

5. Biaya Operasional: Jangan Lupakan Ini dalam Perhitungan Gaji Freelance

Sebagai freelancer, pasti ada biaya operasional yang perlu kamu perhitungkan, seperti biaya internet, perangkat keras (laptop atau komputer), perangkat lunak, dan biaya lainnya yang terkait dengan pekerjaanmu. Jangan sampai kamu lupa untuk memasukkan biaya-biaya ini dalam perhitungan gaji. Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp 500.000 per bulan untuk biaya perangkat lunak atau langganan internet, pastikan biaya tersebut dikurangi dari penghasilan kotor yang kamu terima.

Tips:
Buatlah anggaran bulanan untuk biaya operasional. Jangan sampai biaya ini mengganggu pendapatan kamu. Pilihlah layanan atau perangkat yang efektif agar pengeluaran tidak membengkak.

6. Hitung Potensi Bonus atau Komisi

Seringkali, klien menawarkan bonus atau komisi jika proyek selesai lebih cepat atau kualitas pekerjaanmu memuaskan. Sebagai contoh, jika klien menawarkan bonus sebesar 10% dari total proyek untuk pekerjaan yang selesai lebih awal, maka kamu perlu menambahkannya ke dalam perhitungan gaji freelance kamu. Misalnya, jika proyek kamu senilai Rp 5.000.000, maka bonus yang kamu terima adalah Rp 500.000. Ini adalah tambahan yang sangat bermanfaat.

Tips:
Pastikan untuk mendiskusikan bonus atau komisi dengan klien sebelumnya agar tidak ada kebingungannya. Bonus seringkali diberikan jika kamu memberikan hasil yang melebihi ekspektasi klien atau menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

7. Pertimbangkan Pajak Penghasilan Freelance

Sebagai freelancer, kamu wajib membayar pajak penghasilan. Untuk itu, penting untuk mengetahui tarif pajak yang berlaku dan menghitungnya. Di Indonesia, pajak untuk freelancer biasanya berbeda dengan pekerja tetap, dan besarnya tergantung pada penghasilanmu. Sebagai contoh, jika penghasilan kamu selama sebulan adalah Rp 10.000.000 dan pajak yang dikenakan adalah 5%, maka kamu harus memotong Rp 500.000 untuk kewajiban pajak.

Tips:
Jika kamu belum mengetahui cara menghitung pajak atau kewajiban pajak, pastikan untuk berkonsultasi dengan akuntan atau menggunakan layanan perpajakan online. Ini penting agar kamu tidak salah perhitungan dan terhindar dari masalah di masa depan.

8. Hitung Penghasilan Kotor dan Bersih

Sekarang, setelah menghitung tarif, waktu kerja, biaya operasional, bonus, dan pajak, kamu bisa menghitung penghasilan kotor dan bersih. Penghasilan kotor adalah total uang yang kamu terima sebelum dipotong pajak dan biaya lainnya. Sedangkan penghasilan bersih adalah uang yang kamu terima setelah semua potongan.

Contoh Penghasilan Kotor dan Bersih:

  • Penghasilan Kotor: Rp 10.000.000
  • Biaya Operasional: Rp 500.000
  • Pajak Penghasilan: Rp 500.000
  • Bonus: Rp 500.000
  • Penghasilan Bersih: Rp 9.500.000

Tips:
Selalu pisahkan penghasilan kotor dan penghasilan bersih. Ini penting untuk mengetahui apakah pendapatan kamu cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan atau tidak.

9. Evaluasi Kinerja dan Sesuaikan Tarif Freelance

Setelah beberapa waktu, evaluasi pekerjaan dan hasil yang kamu berikan. Jika kamu merasa kemampuanmu sudah berkembang dan klien memberikan feedback positif, saatnya menaikkan tarif. 

Contoh:
Setelah 6 bulan bekerja sebagai freelance writer, kamu merasa kualitas tulisanmu semakin baik dan lebih cepat. Oleh karena itu, kamu memutuskan untuk menaikkan tarif per artikel dari Rp 300.000 menjadi Rp 350.000.

Tips:
Jika kamu merasa klien puas dan pekerjaan kamu semakin baik, jangan ragu untuk menyesuaikan tarif. Ini adalah hal yang wajar dan sering terjadi dalam dunia freelance. Ini juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan pendapatan jika kamu seorang pelajar yang mencari kerja online dan ingin menghasilkan lebih banyak uang.

10. Gunakan Alat atau Aplikasi untuk Membantu Menghitung Gaji Freelance

Sekarang ini banyak aplikasi atau alat online yang dapat membantu kamu menghitung gaji freelance dengan lebih efisien. Misalnya, kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Toggl untuk melacak jam kerja atau QuickBooks untuk mengelola pengeluaran dan pendapatan. Alat-alat ini sangat membantu agar perhitungan gaji freelance lebih akurat dan terorganisir.

Tips:
Manfaatkan aplikasi pengelola keuangan untuk freelancers yang banyak tersedia secara gratis atau dengan harga terjangkau. Aplikasi ini akan mempermudah perhitungan dan mengurangi kemungkinan kesalahan dalam menghitung gaji.

Kesimpulan

Dengan mengikuti 10 langkah mudah cara menghitung gaji freelance di atas, kamu akan lebih siap dalam mengelola keuangan sebagai freelancer. 

Apakah kamu mencari pekerjaan sampingan untuk anak SMA atau kerja online untuk pelajar, tips ini tetap relevan untuk memastikan kamu mendapatkan bayaran yang sesuai dengan usaha yang kamu lakukan. 

Selalu pastikan untuk menghitung secara cermat agar kamu tidak merugi. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Baca Juga: Pahami 10 Mitos SEO: Miskonsepsi Pemeringkatan di Mesin Pencari Google!