Bagi pecinta kopi, segelas minuman hitam pekat ini sering kali menjadi penyelamat pagi yang berat. Tapi tahukah kamu, ada waktu yang dilarang minum kopi?
Yup, meskipun kopi dikenal kaya manfaat, konsumsi di jam tertentu justru bisa bikin efeknya berbalik merugikan.
Sebagai teman setia saat begadang atau bekerja, kopi memang jagoan. Namun, minum kopi pada waktu yang tidak tepat bisa mempengaruhi kualitas tidur, kesehatan pencernaan, hingga produktivitas harianmu.
Jadi, yuk cari tahu lebih lanjut kapan sebaiknya menghindari kopi dan alasan di balik larangannya.
Kapan Waktu yang Dilarang Minum Kopi?
Ada beberapa waktu yang harus dihindari untuk menyeruput kopi, terutama jika kamu ingin mendapatkan manfaat optimal dari minuman ini. Berikut rinciannya:
1. Pagi Hari Tepat Setelah Bangun Tidur (06:00 – 07:30)
Minum kopi langsung setelah bangun tidur bukanlah ide bagus. Di pagi hari, tubuh secara alami memproduksi hormon kortisol, yang bertugas membuatmu terjaga. Menambahkan kafein saat kadar kortisol sedang tinggi justru bisa mengganggu siklus alami tubuhmu dan membuatmu ketergantungan.
Contoh Praktik Terbaik: Tunggu setidaknya 1–2 jam setelah bangun sebelum meminum kopi. Gunakan waktu ini untuk minum segelas air atau teh herbal agar tubuh terhidrasi lebih dulu.
2. Menjelang Tidur Malam (Setelah 18:00)
Ini mungkin sudah sering kamu dengar, tapi penting untuk diulang. Kafein membutuhkan waktu hingga 6 jam untuk benar-benar keluar dari sistem tubuh. Jadi, meminum kopi di malam hari berpotensi mengganggu tidurmu dan menyebabkan sleep debt keesokan harinya.
Dampak: Kurang tidur akibat kopi tidak hanya bikin badan lemas, tetapi juga memengaruhi suasana hati dan kemampuan fokus.
3. Setelah Makan Berat
Kopi sering menjadi pelengkap makan besar, tapi tahukah kamu bahwa kafein bisa menghambat penyerapan zat besi dari makanan? Ini terutama penting bagi mereka yang rentan anemia.
Alternatif: Jika ingin menikmati kopi setelah makan, tunggu setidaknya 30–60 menit agar nutrisi dari makanan terserap optimal.
Kenapa Dilarang Minum Kopi pada Jam Tertentu?
Ada alasan ilmiah di balik larangan ini:
- Siklus Kortisol: Kafein yang diminum saat kortisol tinggi membuat tubuh lebih sulit mengatur hormon stres, sehingga dampaknya tidak optimal.
- Efek pada Sistem Saraf: Minum kopi terlalu malam bisa membuat sistem saraf tetap aktif, meskipun tubuh sudah lelah secara fisik.
- Gangguan Pencernaan: Kombinasi kopi dan makanan berat dapat memicu produksi asam lambung berlebih, terutama jika kamu penggemar robusta beans, yang memiliki kandungan kafein lebih tinggi.
Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi?
Jika ada waktu yang dilarang, tentu ada juga waktu terbaik untuk menikmati kopi:
- Pagi Hari (09:00 – 11:30)
Setelah kadar kortisol mulai menurun, inilah waktu terbaik untuk mendapatkan energi ekstra dari kopi. - Awal Sore (13:00 – 15:00)
Di waktu ini, kebanyakan orang mengalami afternoon slump atau rasa kantuk setelah makan siang. Secangkir kopi bisa menjadi penyelamat yang ideal untuk mengembalikan fokus.
Dampak Minum Kopi bagi Tubuh
Minum kopi secara bijak memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan konsentrasi, membantu membakar lemak, dan mengurangi risiko penyakit tertentu. Namun, konsumsi yang berlebihan atau tidak pada waktunya dapat menyebabkan:
- Gangguan Tidur: Terlalu banyak kafein bisa mengurangi durasi tidur nyenyak.
- Masalah Pencernaan: Terutama bagi pecinta robusta beans, kopi bisa memperburuk kondisi lambung jika diminum tanpa makanan pendamping.
- Ketergantungan Kafein: Tubuh akan terbiasa dan membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mendapatkan efek yang sama.
Kesimpulan
Minum kopi memang menyenangkan, tetapi perlu strategi agar manfaatnya maksimal. Hindari kopi di pagi hari tepat setelah bangun, setelah makan berat, atau menjelang tidur.
Sebaliknya, waktu terbaik untuk menikmati secangkir kopi adalah di pagi menjelang siang atau awal sore.
Jangan lupa, pilih jenis kopi yang sesuai dengan kebutuhanmu, seperti Java coffee untuk rasa kuat dan kandungan kafein tinggi.
Dengan begitu, kopi tidak hanya menjadi teman harian, tapi juga penunjang kesehatan yang bermanfaat.
Baca Juga: 10 Langkah Mudah Cara Menghitung Gaji Freelance dengan Akurat